Pada Mulanya Adalah Seks…

You may also like...

18 Responses

  1. ciwir says:

    hhmmm… jadi begitu ya???
    yang perlu dibedakan adalah bahwa seksualitas bukan pornografi… tapi adalah fithrah karunia ILLAHI…

  2. Kaka says:

    oh ya memang kita harus bisa membedakan jg

  3. haris says:

    to: ciwir dan kaka

    betul, pornografi adalah seksualitas yang direkayasa. kenyataan bahwa seksualitas adalah fitrah Tuhan dikeluarkan, kemudian dilakukan semacam eksotisasi supaya ia tampak menarik. di situlah kita perlu kedewasaan memandang soal ini.

  4. hilda says:

    whew,,baru tau loh.

    salam kenal

  5. kuli says:

    wah tulisnanya panjang bener bung.. aku gak ngerti nih…..

  6. omahseta says:

    “pornoisasi” kukira stempel yang diberikan oleh mereka-mereka yang takut pada (hasrat) seksualitasnya sendiri.

  7. tukang Nggunem says:

    Ck ck ck…kowe ngomongke seksualitas karo omongane si Dony jelas bedo adoh…nek si Dony genah rusuh akhire…hahahaha…

  8. hawee says:

    hapal juga ya pak dengan Penthouse, Vivid dll ..ada koleksinya yaa

  9. koboiurban says:

    Saya jadi berpikir, mungkin dulu janinnya Balkan Kaplale dan para partisipan Penegak Keadilan Seksual (PKS) itu tertekuk ke belakang.

    Sehingga mereka tidak pernah mengecap seksualitas sejak dini dan berakibat pada lahirnya UU Pornografi, ehm sorry, UU Porno what?

    Di Swedia, pornografi dilegalkan. Namun tingkat perkosaan di masyarakatnya paling rendah di dunia. Arab jelas-jelas melarang pornografi, yang kemudian berbanding terbalik dengan tingkat perkosaannya yang sangat tinggi.

    Indonesia?

  10. Haris Firdaus says:

    to: hilda
    baru tahu apaan? masturbasi janin ya? apa dulu gak kerasa?he2.

    to:omahseta
    takut pada hasrat seksual sendiri tapi berusaha mengintrodusir ketakutan yang sama ke publik, mas…

    to: tukang gunem
    he2. no comment, bro

    to: hawee
    aku g punya koleksinya. cuma baca2 info soal para industriawan porno itu.

    to: koboiurban
    indonesia jelas tak mngkn spt swedia yang melegalkan pornografi. kalo tak terus didorong pada kedewasaan, indonesia mngkn akan tetap jatuh pada hipokrisi yang parah.

  11. Dony Alfan says:

    Bahkan di negara yang paling liberal sekalipun, kita tak akan menemukan film2 porno dijajakan di pinggir jalan. Bandingkan dengan di Glodok, hehe

  12. suarahimsa says:

    ya itulah proses pendewassan manusia Indonesia…penuh proses kontradiksi pada setiap RUU yang diktok jadi UU. salah satunya ya UU pornografi itu…sekali lagi, negara terlalu jauh mengintervensi moral dan etika bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia yang baik adalah bangsa yang tidak menyukai seks dan tidak seks addict. sebnarnya, seks penuh filosofi yang rumit dan ada hubungan transenden dengan sang pencipta. tengok saja ikon Lingga dan Yoni di candi Sukuh, karanganyar sana. bagi sebagian orng yang tidak open minded, konservatif dan ortodoknya minta ampun, ikon Lingga dan Yoni itu pasti dicap sebagai sebuah karya yang mengandung unsur pornografi..wah, kalo dalam kasus ini, yang porno itu adalah orang2 itu. Lingga dan Yoni adalah lambang kesuburan, lambang penciptaan, lambang rekonsiliasi antara bumi dan langit…wah, ngomongin porno memang harus banyak baca buku dulu, browsing artikel di internet, baca koran, belajar ideologi dan kultural sebuah bangsa, unsur politis dan ekonomis dan bla..bla..bla..bukan sebuah persoalan yang sepele.ugh…

  13. Lia Marpaung says:

    saya suka tulisan ini….salam kenal yaa….

  14. Haris Firdaus says:

    to: suarahimsa
    sy tambahi daftarnya: di Da Vinci Code, diceritakan sebuah ritual seks ala Biarawan Sion. bagi para biarawan itu, ritual itu bukan hanya sekadar hubungan seks, bagi mereka pertemuan antar alamt kelamin laki2 dan perempuan adalah sebuah pertemuan di mana kehadiran Tuhan bisa dirasakan dengan amat sangat!

    to: lia marpaung
    salam kenal juga, terima kasih sudah mampir

  15. Ronny says:

    salam kenal Haris. tak menyangka tulisan saya dipuji2 sedemikian. terima kasih.

    ronny

  16. haris says:

    to: Ronny
    salam kenal pula, Mas Ronny. tersanjung anda bs sampai sini. he2. wah, tulisan sampeyan itu bagus banget, mas. sy salah satu penggemar berat tulisan2 semacam itu: kocak, satire, tapi tetep amat kritis!he2.

  17. afie says:

    di tempat saya yg berbau dewasa gitu dijual bebas, tapi ada tulisan yg boleh beli yg sudah dewasa. Eh, ya pada manut tuh, yg belum dewasa tidak ada yg beli. Sanksi hanya diberikan klo blm dewasa beli dan bagi penjual yg mengijinkan org yg blm dewasa utk membeli. That’s simple.

  18. satutimotius says:

    Sayang yang dikupas cuman pandangan sastra, film,bisnis dengan data yang dipilih, dipilah.Itu hanya cetusan pakar pikir manusia yang sangat-sangat relatif, semua debatable. Apakah pengetahuan agama anda minim atau anda alergi dengan pandangan agama atau sudut tilik anda memang hanya begitu?

    wawan.wahyu@gmail.com

Leave a Reply to omahseta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>