Ajakan, Ke Atas, Langit, dan Surga

You may also like...

13 Responses

  1. Anonymous says:

    kayaknya pernah baca. dimana ya? he… (heni)

  2. Dony Alfan says:

    Apakah dia bodoh, lugu, atau justru manusia yang penuh rasa ikhlas dan syukur?
    Jibril, ajak aku saja! 😀

  3. Kristina Dian Safitry says:

    orang hidup harus punya harapan lho. supaya bisa memaknai arti hidu. kalo gak punya harapan tuh, ibarat perjalanan hidup yng tanpa tujuan..

  4. cerita senja says:

    bagus nih fiksimu, haris. seneng bacanya.
    tapi kenapa endingnya begitu ya..aku rada risi sama yang “ternyata jibril benar”
    :)

  5. Asma says:

    mau dunk diajak k surga??
    dunia terlalu penat, hoho..

    tlsn yg bgs, tp sdkt vulgar y.. hmm, maaf sy g bgtu tw sastra jg c..

  6. Haris Firdaus says:

    to: Heni
    dejavu ya? ah cuma perasaanmu saja kalee. ha2.

    to: dony
    semoga keinginanmu terkabul!

    to: kristina dian
    iya mbak, harapan adalah panduan, semacam orientasi yang bs membikin hidup kita lebih bermakna!

    to: senja
    ha2. justru aku paling suka kalimat itu, senja: ironis, lucu, sedikit sarkas. i like that! he2.

    to: asma
    sama dengan dony, semoga keinginanmu terkabul!he2.

  7. puitri says:

    apik Ris..,siip . tapi kamu terlalu mencintai tokohmu, jadi tidak membiarkannya selingkuh dng bidadari. pernah dimuat dimana nih,? (puitri

  8. haris says:

    to: puitri
    lah kalo dibiarkan selingkuh, kan kasihan istrinya, mbak. nti jadi ga dramatislagi.halah. ha2.

  9. eL says:

    soal antara tidak boleh melanggar perintah tuhan atau harus menjaga amanah tuhan, jadi ingat
    : saya, setiap kali susah makan, selalu dinasehati orang di dekat saya dengan “eh, sunah rasul, makan itu harus habis dan tidak boleh disisakan”
    dan selalu saya jawab dengan “eh, sunah rasul juga, makan itu tidak boleh berlebihan apalagi sampai kekenyangan”
    hehe… entahlah yang kami bicarakan itu benar atau tidak, membela diri sampai mati lah pokokna mah! hahaa..

  10. Doa di Putik Kamboja says:

    wahwah,.. untung g jadi ikut ya. jadi keinget sama cerita lama manaqibnya Syech Abdul Qodir Jailani yang digoda jin dengan merubah dirinya menjadi sosok cahaya menyilaukan, menantramkan dan mengaku menjadi Tuhan. Jin tersebut mengatakan bahwa “telah di halalkan apa2 yang haram untukmu”, tapi Syech Qadir malah marah dan melemparkan bakiaknya ke arah cahaya yang mengaku menjadi Tuhan itu. sambil mengumpat-umpat. “kamulah Jin yang terkutuk. Mana mungkin Tuhan menghalalkan apa yang telah di tetapkan menjadi haram. Halal tetaplah halal. haram tetaplah haram.”

    selamat atas fiksinya, semoga masuk surga yang bener2 surga,..

  11. Haris Firdaus says:

    to: el
    manusia memang harus selalu ragu, terutama dalam soal benar-salah, soal mana yang perintah Tuhan, mana yang bukan. justru kerendahatian macam itulah yang bs menyelamatkan manusia. he2

    to: Doa Putik Kamboka
    amin2, mas. semoga masuk surga yang ada “sungai jus jeruk”-nya. :)

  12. wahyu pramono says:

    haloooooooo….
    para pujangga buatlah kata yg indah mutiara kata yg sejuk didengar sebagai penyejuk hati yg terluka dan berduka

  13. wahyu pramono says:

    haloooooooo….
    para pujangga buatlah kata yg indah mutiara kata yg sejuk didengar sebagai penyejuk hati yg terluka dan berduka yaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>