Dialog-dialog Menjelang Berangkat

You may also like...

19 Responses

  1. zenteguh says:

    pas banget kalo original soundtrack-nya STASIUN BALAPAN ini mas…

  2. sawali tuhusetya says:

    “aku berpikir karena itu aku ada”, pas seperti yang digambarkan oleh descartes itu, mas haris. saya suka banget dg gaya deskripsi mas haris. lembut dan mengalir.

  3. boykesn says:

    sepertinya saya pernah membaca pada postingan yang lalu, entah mirip atau memang saya terlalu terburu-buru membaca. Tapi tak mengapa…ini sudah cukup dapat saya nikmati..hmmm…dan kalau kenikmatan itu memang ada, sebaiknya berkali-kali kan bang…?

  4. Dony Alfan says:

    “Memiliki sesuatu selalu berarti membawanya menuju sebuah perubahan.”
    Amboi, indah nian quote itu….

    Apakah kau mendapatkan inspirasi cerita ini saat ‘pergi’ beberapa waktu yang lalu?

  5. haris says:

    to: zenteguh
    “Stasiun Balapan”? kurang pas ah, mas. kan lagu itu cerita soal perpisahan sedangkan kisah saya kan bukan soal itu–justru semacam kebalikannya.

    to: sawali
    terima kasih, pak. justru kadangkala kita harus menolak descartes kan, pak? berhenti berpikir dan mengandalkan tubuh atau perasaan kita dlm bertindak…

    to: boykesn
    ini tulisan baru, mas. sama sekali baru. tapi memang memiliki tautan dg sejumlah teks lain dlm blog ini. mngkn krn itu anda merasa de ja vu.

    to: dony
    inspirasinya sudah lama, don. jauh sblm aku ‘pergi’ kemaren. tapi baru bs merampungkan kisah ini sekarang…

  6. nurrahman says:

    aku suka gambar tajuk terurai nya…..senja banget dah………..

  7. Anonymous says:

    ah, saya juga suka banget merahnya merah … saya baru pertama kali ke sini dan akan sering2 balik, salam kenal pak!

    nb: entah mengapa saya merasa tulisan ini akan jauh lebih kena di kalbu saya kalau saja kalimat ini: “Tidak ada selaput metafora di sana seperti laiknya selaput yang menyelubungi tiap lubang kemaluan perempuan yang belum pernah ditusuk kelamin laki-laki.” bisa dibuat lebih tersirat …. (maklum cewek hehe … pas bagian itu koq rasanya ga pas aja)

    ~nadya

  8. iman brotoseno says:

    romantisme kereta api dengan setting stasiun berarsitek art deco seperti Balapan tentunya bisa menjadi backdrop apik untuk film film…
    salam

  9. tukang Nggunem says:

    Kita semua sedang berada di sebuah stasiun, aku, kamu, Dony mungkin, pastilah akan memilih kereta yang berbeda2 untuk melanjutkan perjalanan kita masing-masing. Setidaknya aku bangga telah sempat berkenalan denganmu di Stasiun bernama UNS yang sudah sangat ingin aku tinggalkan ini..sepurku jadwale molor Ris, kampreett…

  10. afie says:

    kayake cuman aku yang nggak mudheng…:(
    memang “pergi” yang dimaksud itu “pergi” yang gimana tha?

  11. masmpep says:

    “Tapi kita tidak pernah menemukan juru potret. Dan gambar punggung kita yang berdempetan…” tampaknya bung haris seorang pengagum ‘punggung’. posting kemarin juga diberi judul ‘punggung’. saya tak tahu bila masih ada kata-kata ‘punggung’ dalam posting yang lain.

    seperti ahmad tohari. mengagumi perempuan bukan dari body, senyum, atau kerling mata. tapi dari tengkuk. sebidang tubuh antara tengkuk dan rambut yang putih terlindung dari mataharilah tempat tohari menautkan kekagumannya pada perempuan. tohari mengakuinya dalam ‘bekisar merah’.

    punggung. tengkuk. masih ada lagi?

  12. Andy MSE says:

    gambare setasiun koyo nggon filem hari poter

  13. agus raharjo says:

    bertautan dengan Merahnya Merah ya ris?
    tentang gelandangan miskin yang pandai berfilsafat?
    tapi critamu bisa lebih aku nikmati lho…

  14. Balisugar says:

    Kata-katanya semerdu lagu

  15. harianku says:

    wah ternyata mas pintar sekali mengolah kata sehingga mampu menyentuh para pembacanya ya, sukses untuk blog nya ya mas :)

  16. haris says:

    @ anymous aka nadya
    terima kasih masukannya. sy sudah berusaha membuat perbandingan yang “cukup presisi” tapi tak meninggalkan imajinasi. he2. salam kenal pula..

    @tukang gunem
    aku jg bangga berkenalan dg mu (diucapkan sambil mbrebes. :D)

    @maspemp
    analisa yang menarik,mas. mngkn sy emang lagi terpesona dg punggung perempuan nih. kadang hasrat bawah sadar kan terekspresikan via teks yang kita buat…:)

  17. safitri_afi@yahoo.com says:

    gambare luwih romantis daripada tulisane,
    nyepur nang ndi mas?

  18. Nita says:

    tetep keren spt biasanya…

  19. indah says:

    wis tak baca beberapa kali. blm bosen. ono lanjute gak mas?
    😀

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>