Ucok

You may also like...

17 Responses

  1. febri says:

    memang seperti inilah kondisi indonesia…

    aparat yang seharusnya melindungi malah merusak seperti sebuah peribahasa “pagar makan tanaman”

  2. febri says:

    anak-anak di Indonesia memang harus lebih sabar…

  3. arit says:

    agaknya sudah tiada lagi HATI dan KEPEDULIAN…apakah tiada jalan lain selain menggunakan KEKERASAN???atau emang MEREKA itu tak bisa kalau tak MENGERAS…
    kasihan anak2 itu…turut prihatin…

  4. agus raharjo says:

    wah,, wah,, yen aku ono nang kono, mesti melu ngantemi tentarane (haha,, soale da dendam kesumat! wkikiki. Tapi untung ga nang kono, soale mesti kalah. hehehe…
    Tapi yang jelas, tentara dan ‘teman-temannya’ menjadi representasi nyata kekerasan masih jadi budaya yang ga bisa ilang. mungkin kebiasaan doktrin dan latihan yang keras kali ya.
    Dulu, aku pernah ngobrol ma Dandim Solo, keberadaan mereka adalah untuk stabilitas keamanan negara dari ancaman, tapi jadi lucu juga kalau Ucok jadi ‘ancaman’. mungkin bagi mereka sepeda adalah metafora sebuah pulau. hehe…

  5. tdy nugroho says:

    kalau membahas soal keadilan di negeri ini, sama seperti membahas dongeng. entah benar bisa wujud atau nggak. tapi semua terbius dengan dongeng keadilan itu. saya nggak mau mengasihani ucok, karena dia masih punya banyak teman (yang bernasib sama) dan akan terus bertambah. yang perlu saya kasihani adalah TNI, sudah gaji kecil, anggaran persenjataan juga kecil,dikorupsi pula, dan kemudian harus menjaga archipelago terbesar bumi, dengan sumberdaya baru yang tumbuhnya sedikit. kasiaaannnn deh lu

  6. oon says:

    sesuai cerita humor satire… tentang betapa hebatnya angkatan bersenjata negeri itu, sampai kelinci pun bisa mengaku dirinya sebagai tikus

  7. sungguh mengenaskan nasib yang dialami Ucok, Taufik, dan Yusuf, yang disiksa tentara. beginikah perilaku mereka terhadap warga sipil? taruhlah, ucok yang mencuri. tapi kalau memang beradab, tidak langsung main pukul seperti itu. lha ini, duduk perkaranya aja belum jelas, ucok dah babak-belur. semoga ucok segera mendapatkan perlindungan.

  8. ciwir says:

    tuntut balik ….!!!!!!!!!

  9. keadilan, terutama buat rakyat kecil, di negeri ini ibarat sebuah ilusi, dia ada namun hanya dalam angan-angan, dia tidak bisa trgapai akibat kuatnya genggaman kekuasaan berbalut uang..
    tulisan ini makin menunjukkan watak militer sesungguhnya, semakin jauh dengan slogan dwitunggal dngan rakyat,. dia sebaliknya menjadi musuh rakyat dan menjadi akrab dengan kekuasaan,,
    salam kenal,, tulisannya mantap

  10. Ndoro Seten says:

    oalah jaman-jaman!

  11. zenteguh says:

    wah manteb banget deskripsinya mas haris. cukup rame memang berita ini tempo hari.

    Ya opo kabare mas?masih di gatra?

  12. Haris Firdaus says:

    @ zenteguh: makasih, mas. kabar baik, mas. iya, masih di gatra.

  13. amin says:

    Sedang sibuk Pak Haris? Kok belum ada yang lebih baru ya?

    • haris says:

      kemarin habis pulang ke solo, mbak amin. sedang banyak liputan juga. he2. nanti akan ada yg baru. sebentar lagi. 😀

  14. Winarto says:

    Hmmm…selalu kasus-kasus yang menyentuh kemanusiaan seperti ini muncul, di Metro 10 kemarin juga mengulas 10 kasus kemanusiaan yang menimpa masyarakat kecil yang sebenarnya kasus sepele (pencurian semangka salah satunya) namun masuk ke pengadilan dan dituntut hukuman yang sama dengan koruptor yang telah mencuri uang rakyat sekian milyard/triliun

  15. cermin ketidakberdayaan… tak bisa menentang arus, yang lemah makin tertindas…

  16. alis says:

    masyaAllah kebangeten temenan tentara iku… mosok bocah 10 th di antemi, ditunyuki karo wesi .. Oalah tentara ora duwe rasa kemanusiaan, lebih kan bocah-bocah kui di takoni sing bener alon-alon moso ora o jenenge bocah yen di pendeleki tok yo wis wedi( takut) ojo di siksa ky kui, coba yen bocah kui anake tentarane trima ora???? wis puayah tentara kui, opo lagi kentekan duit …wkwkwkwk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>