Rengasdengklok dan Beban Sejarah

You may also like...

18 Responses

  1. Bayu Prasetyo says:

    Ris, kalo rumah itu sudah dipindahkan di lokasi baru setelah banjir 1957, lalu lokasi aslinya sekarang jadi apa ris? BTW, nice article.

    • haris says:

      lokasi rumah yang asli ya cuma daratan aja. lokasinya dekat banget dg monumen kebulatan tekad katanya. walaupun aku sendiri nggak tahu lokasi persisnya di mana. terima kasih.

  2. Merliza says:

    apa bukan karena kitanya yang turut membenai sesuatu itu menjadi sesuatu?!?! :(

  3. giewahyudi says:

    Saya beberapa waktu lalu ke Rengasdengklok, mencari rumah bersejarah ini namun enggak ketemu, hanya ketemu sama tugunya saja..

  4. Lia says:

    nice post :)

  5. Antyo R says:

    Oh begitukah kenyataannya? Saya sendiri belum pernah ke Rengasdengklok, dan sempat berafsu ke sana setelah membaca buku Her Suganda, eks-wartawan Kompas itu.

    • haris says:

      buku “Wisata Varis Pan Java” itu ya Paman? saya malah belum baca. jadi pengen baca setelah baca komenmu. 😀

  6. roby says:

    rengasdengklok oh rengasdengklok…

  7. solihudin says:

    12 April saya sekeluarga juga ke Monumen Kebulatan Tekad, tadinya mau ke rumah Mbah Kie Song. Cuma karena dah siang dan panasss, anak2 jadi batal ke sana. Ternyata Pak Haris juga ke tempat yg sama ya. Lam kenal Pak… tulisannya bagus dan inspiratif buat warga Karawang seperti saya…

  8. hmm … ternyata ada Kie Siong yang tak sedikit pengorbanannya dalam upaya pencapaian proklamasi kemerdekaan RI. namanya hampir tak pernah dikenal dalam buku sejarah, ya?

  9. Silvarani says:

    Salam kenal semuanya. Wah… Nice post mas Haris. Beberapa minggu yg lalu, sy mengunjungi rumah bersejarah ini. Sy agak miris melihat keadaannya. Padahal di sanalah sejarah besar bergulir. Apalagi pernah ada kabar bhw rumah ini akan dijual.

    Akhirnya, tgl 30 april nanti, sy berencana untuk pergi kesana bersama teman2 kampus. Smg dgn begini, jd lbh bnyk org yg mengetahui keberadaan tempat ini. Salam :)

  10. rumah bersejarah itu menjadi simbol, sayangnya banyak bangunan sejarah di indonesia tidak disosialisasikan oleh warga sekitarnya sendiri. jadi ya beginilah, perlu cari2 di google. btw, monumen kebulatan tekad baru tahu. namanya gagah sekali.

  11. Sang Nanang says:

    sejarah memang semakin terpojokkan di pojokan sejarahnya sendiri!

    *hmmm…ngelus dada!

  12. tengkuputeh says:

    Sejarah memang butuh martir, menurut pendapat saya revolusi awalnya memanggil jiwa romantik atau semua orang akan terseret menjadi romantik, seperti keluarga Kie Siong. Namun akhir cerita, para oppurtunislah yang berkuasa.

  13. surya says:

    pembangunan monumen yg bru di mulai sktr thn 1997 atw 1998 yg akhrny terbengkalai sekian lama dan mulai d lanjutkan pembangunannya sekitar thn 2009

  14. aditya says:

    keren tulisanya …. izin share ya… kebetulan saya punya beberapa foto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>