Bersembunyi di 7-Eleven

You may also like...

15 Responses

  1. Roy Thaniago says:

    Kamu emang gaul banget, Ris! Hahaha.. Aku malah belum pernah ke sana. Sesekali siasatmu bersembunyi di sana utk menghabiskan buku, merenung, atau bahkan menulis rasanya perlu ditiru. Kayaknya memang kita kurang sekali tempat2 seperti ini ya? Selamat datang sekali lagi di Jakarta, kota absurd dengan segala tingkahnya!

    • haris says:

      Belum pernah? masak si? he2. bukan soal gaul atau nggak kok roy. ini soal bersembunyi. rasanya aku membutuhkan proses semacam itu, utk sejenak meninggalkan dunia sekeliling kita. dan justru karena 7 eleven adalah dunia asing, maka aku bisa betah di sana. 😀

  2. Sang Nanang says:

    wah lha kok saya belum ketemu denga itu sepen elepen!

  3. heni says:

    Komen dikit aja ya mas.
    1. Kalau itu menjadi tempat persembunyian, lha kok di kasih taukan ke orang-orang, ya kan jadi pada ngerti, kecuali kalau kamu telah menemukan tempat persembunyian yang baru.
    2. Kalimat “Meski tidak bisa lagi dikatakan terlalu muda” membuat saya cuma bisa manggut-manggut. 😀
    3. “Saya termasuk tipe yang membutuhkan “waktu sendiri” semacam itu” = “me time” istilah yang lagi trend untuk para pekerja sibuk ibukota yang minim waktu luang.
    Sekian.

    • haris says:

      1. mengetahui bukan berarti sama dg menemukan bukan, hen? katakanlah kamu tahu tempat sembunyiku itu, tapi apakah kamu akan susah2 menemukan aku? he2. jadi, aku gak takut akan ditemukan meski pembaca blogku tahu tempat sembunyiku. he2. lagipula, jumlah 7-Eleven di Jakarta banyak kok, dan aku nggak nulis di mana aku paling sering nongkrong.

      2. soal “tidak terlalu muda”, aku hanya bercanda. faktanya, aku masih muda. 😀

      3. soal “me time”, frasa itu mungkin memang tepat utk mengganti “waktu sendiri”. trims sudah mengingatkan. :)

  4. ciwir says:

    kalo 8-eleven???

    hehehe 😀

  5. Saya pernah bingung waktu pertama kali ketemu fenomena 7 eleven ini. Saya kira ada apa gituh rame-rame…ternyata tempat nongkrong. Pertanyaan saya, biasanya ABG idientik dengan “berisik”, “rame, “lebay” yang bikin kita sulit menyendiri di satu tempat dengan mereka. Apakah perilaku ABG yang nongkrong di 7 eleven ini gak yak gitu juga?

    • haris says:

      menurutku, ABG2 itu sangat cuek. kadang memang tingkahnya berlebihan, tapi baik2 saja meenurutku. sama sekali tidak mengganggu. justru menurutku di tengah mereka, saya bisa menghilang. ABG2 di 7-Eleven saya kira sama dg di tempat lain, tapi saya merasa biasa saja di antara mereka. :)

  6. arif says:

    kapan ya 7eleven hadir di kota selain jakarta?
    baru tau ternyata 7eleven pernah hadir tahun 80an di Indo.
    btw, tren nongkrong hotspotan sambil beli swalayan emang lgi ngetren tahun ini, bisnis yg patut dibidik dan segera banyak pesaingnya hehehe

  7. bareh solok mini market says:

    emang bagus sih seven eleven..tempat yang sangat diperlukan pada saat2 malam yang mana toko2 pada tutup dan keperluan yang mendadak dan emergency..saya sih udah nggak heran dg seven eleven.waktu saya bertugas di perwakilan di luar negeri saya selalu mengunjungi nya .tapi ukuran tempatnya kecil dan ada dimana2.ok selamat deh buat seven eleven

  8. dandi says:

    “Orang-orang Indonesia datang ke 7-Eleven bukan untuk membeli sikat gigi, alat pencukur kumis, atau deterjen cuci, tapi untuk menikmati Slurpee, Big Gulp, atau menyantap Big Bite. Tidak sepert belanja di toko kelontong yang singkat, orang-orang datang ke 7-Eleven di Indonesia untuk nongkrong, menikmati jaringan Wi-Fi gratis, dan berbincang-bincang dengan teman, dalam waktu yang sangat panjang.”

    Iya soalnya kalo mau beli sikat gigi, sabun, odol dan kayak gitu mendingan ke indomaret dan alfamart aja, yang 24 jam juga ada kan, tapi kalo mau ngemil snack dan ngemil makanan panas mending ke 7-eleven ajah, enak kan tinggal di Indonesia, apa aja ada, kalo naik motor, trus haus atau mau beli rokok, melipir aja, di pinggir jalan pasti ada warung rokok, coba deh ke Singapura, beuuuuh ga ada tuh kayak begitu

  9. Widi says:

    Sevel juga cukup eksis di kalangan teman-temanku dan banyak di antara mereka yang sering kesana. Slurpee dan hot cappucinonya mantap! (y)

  10. kocak baca tulisan mas Haris… :)

    sama mas, aku juga kalo pengen sendirian larinya ke tempat rame yang kira2 g bakal ketemu orang yg kita kenal. tapi sayang g ada sevel di deket tempat tinggalku, paling enak lari ke gerai McD yang gede dan semacam kopitiam, makan es krim dan coret-coret notes… :)

  11. Halo mbul! wah jakarta ternyata seperti itu ya. di kota besar air mancur sudah kehilangan pesonannya, keberadaan taman kota menjadi perlu dipertanyakan nih. Unik ! keren2 mas tulisannya.

  12. mungkin karena iklim kita yang tropis dan lembab ya.. izin share mas 😉 nama rimba gersang, angkatan xv.

Leave a Reply to Sang Nanang Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>