dunia, terutama kau, adalah puisi yang sulit berhenti..

TULISAN TERBARU »

Chairil yang (Juga) Dilupakan 0

Chairil yang (Juga) Dilupakan

Ada yang mengatakan bulan April adalah milik Chairil Anwar. Pendapat seperti ini muncul karena Chairil meninggal di bulan April dan ketika bulan itu datang, ingatan orang Indonesia terutama publik sastranya selalu tertuju...

Buang Air 0

Buang Air

Pada: sba Memimpin itu seperti buang air: kita belum mencium bau kotoran kita, orang lain sudah menciumnya. Saya masih ingat betul, kalimat di atas diucapkan oleh Gus Dur saat menghadiri sebuah debat...

Kritik 0

Kritik

pada: dek sum Mungkin kita harus berbicara soal kritik. Eh, bukan mungkin, tapi harus. Kau tahu kenapa? Sebab akhir-akhir ini kita tak pernah mampu melepaskan diri dari yang namanya kritik. Kehidupan yang...

Sebuah Perjalanan 2

Sebuah Perjalanan

Beberapa hari lalu, tepatnya Sabtu (31/3), saya diminta untuk membantu seorang kawan dari Yogya untuk membuat semacam video reporting untuk organisasinya yang bernama Green Map. Yang saya maksud dengan “membantu” di sini,...

Membaca Teman 0

Membaca Teman

kepada: f Apa arti seorang teman bagi kita? Beberapa waktu lalu, seorang kawan mengirim ke saya sebuah puisi tentang ”teman baik”. Puisinya adalah puisi dengan kalimat yang mudah, tidak gelap, dan dia...

Angka 0

Angka

Di Amerika Serikat, konon angka 21 adalah angka yang “keramat”. Bukan bagi mereka yang telah uzur, tapi bagi anak-anak mudanya, apalagi yang baru saja memasuki umur 21. Konon hal ini karena pada...

Joglo 3, Logika, dan "Kebebasan" dalam Sastra 2

Joglo 3, Logika, dan "Kebebasan" dalam Sastra

Kamis, (22/3) kemarin Antologi Cerpen Joglo 3 akhirnya terbit. Antologi yang diprakarsai oleh Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo itu merupakan edisi ketiga setelah penerbitan Joglo 1 dan Joglo 2. Penerbitan Joglo...

Mengurung Waktu 0

Mengurung Waktu

kepada: A Ketika berbicara tentang hubungan dan kenangan, saya teringat pada Humam. Ia sosok yang aneh bagi saya. Saya bertemu dengannya dalam Khotbah Di Atas Bukit, novel terkenalnya Kuntowijoyo. Humam seorang yang...

Minimnya Latar dan Peluang yang Hilang 0

Minimnya Latar dan Peluang yang Hilang

(sebuah pembacaan atas “Matahari Bawah Tanah”) Sebuah prosa—baik cerpen atau novel—yang berusaha mengaitkan diri dengan ciri budaya tertentu, biasanya akan mengeksplorasi habis-habisan simbol, tempat, kejadian, atau apapun yang terkait dengan budaya itu....

Tubuh, Perempuan, dan Kesadaran 0

Tubuh, Perempuan, dan Kesadaran

Konon, berbicara soal tubuh saat ini, kita tidak hanya berbicara soal seonggok daging, tulang, dan otot, tapi juga sebuah simbol. Ini karena—lagi-lagi konon—tubuh di era iklan dan media massa yang menggila ini...