Sakit Rumah
Saya tak tahu apa terjemahan yang pas untuk frasa “home sick”. Saya kira, kalau diterjemahkan secara lugas, tentu tak pas: masak sih ada “sakit rumah”? Ah, sebagian kita mungkin tahu bahwa “home...
Saya tak tahu apa terjemahan yang pas untuk frasa “home sick”. Saya kira, kalau diterjemahkan secara lugas, tentu tak pas: masak sih ada “sakit rumah”? Ah, sebagian kita mungkin tahu bahwa “home...
Saya percaya, pada kondisi tertentu, manusia akhirnya harus “menyerah” pada kondisi. Sekuat apapun dia, seoptimis apapun dia, atau sebanyak apapun semangat dan optimisme yang ia miliki. Pada situasi tertentu, waktu akan mengalahkan...
Saya baru saja mengikuti sebuah diskusi tentang perbedaan pola komunikasi antara pria dan wanita. Pesertanya adalah kawan-kawan saya se-organisasi di lembaga pers mahasiswa tingkat fakultas di kampus saya. Yang menarik dan membedakan...
Chairil Anwar pernah menulis: nasib adalah kesunyian masing-masing. Saya tak tahu pasti mengapa ia menulis begitu. Cuma, dalam Sajak Pemberian Tahu, sebuah sajak di mana Chairil menuliskan “nasib adalah kesunyian masing-masing”, Chairil...
Seorang kawan, dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu, mengulang sebuah keyakinan lama tentang teks dan perlawanan: teks adalah alat perlawanan paling ampuh. Masih belum cukup, ia menambah lagi: kata-kata itu lebih ampuh...
(dari Diskusi Komunitas Depan Pintu) Siang itu (16/7) kemarin, saya dan beberapa kawan berkumpul untuk berdiskusi. Diskusi yang kami gelar sebenarnya merupakan sebuah sarana untuk kembali menggiatkan diskusi di kampus kami. Tapi...
Beberapa hari lalu, tepatnya Sabtu (31/3), saya diminta untuk membantu seorang kawan dari Yogya untuk membuat semacam video reporting untuk organisasinya yang bernama Green Map. Yang saya maksud dengan “membantu” di sini,...
Komentar