Category: Seni

Selamat Menikmati Tradisi! 0

Selamat Menikmati Tradisi!

Bulan ini di Solo sedang berlangsung dua festival kesenian: Festival Bonraja dan Bengawan Solo Festival. Keduanya dilaksanakan berurutan. Festival Bonraja dilaksanakan pada 11-13 Desember sedangkan Bengawan Solo Festival tanggal 14-16 Desember. Seperti...

Saut Kecil Bicara dengan Saya 1

Saut Kecil Bicara dengan Saya

Kalau Anda pernah bertemu Saut Situmorang, mendengar ia bicara, atau membaca esai-esainya, barangkali Anda akan beranggapan bahwa dia adalah seorang yang—meski intelektual—keras dan bahkan cenderung kasar. Tubuhnya yang besar, rambutnya yang panjang...

Jerawat Sastra Indonesia 3

Jerawat Sastra Indonesia

Kalau Dami N Toda pernah menyebut Chairil Anwar sebagai “mata kanan” dan Sutardji Colzum Bachri sebagai “mata kiri” dari Sastra Indonesia, Saut Situmorang menyebut dirinya sendiri sebagai “jerawat” Sastra Indonesia. Saya mendengar...

Sosiawan Leak yang Hiruk Pikuk 3

Sosiawan Leak yang Hiruk Pikuk

Kamis malam (15/11), suasana Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, menjadi hiruk pikuk. Malam itu, Sosiawan Leak, penyair asal Kota Bengawan, tampil membawakan puisi-puisinya. Diiringi Grup Musik Perkusi Temperente, Leak berusaha...

Yang Punya Otak, Bisa Ditaruh Dulu 0

Yang Punya Otak, Bisa Ditaruh Dulu

Membaca buku “sajakkartun” karya Nasirun PurwOkartun yang berjudul “Sajak dari Republik Kartun”, kesan saya mula-mula sama dengan Dwi Susanto, pengajar Sastra di Universitas Sebelas Maret, Solo. Seperti Dwi, saya lebih tertarik pada...

GM, Pahlawan, dan Heroisme yang Tak Perlu 0

GM, Pahlawan, dan Heroisme yang Tak Perlu

Kalau tahun 1943 Chairil Anwar membuat “Diponegoro” dan tahun 1955 Toto Sudarto Bachtiar membuat “Pahlawan Tak Dikenal”, tahun 1996-1997 Goenawan Mohamad (GM) membuat “Aung San Suu Kyi”. Kalau dua penyair sebelumnya bicara...

Kesadaran Jadul Seorang Sastrawan 1

Kesadaran Jadul Seorang Sastrawan

“Saya tak pernah memandang Barat sebagai suatu yang perkasa. Bagi saya Barat adalah penghancur tatanan moral ketimuran. Jadi tak perlu dikagumi. Apalagi dianut konsep estetiknya. Sebagai bagian keberagaman Indonesia, harus kita pegang...

Amien Kamil dan Puisi yang Belum Mandiri 1

Amien Kamil dan Puisi yang Belum Mandiri

Kalau benar, seperti yang dikatakan Ayu Utami, bahwa dalam perpuisian Indonesia ada yang dinamakan “aliran Rendra”, saya kira Amien Kamil adalah bagian dari aliran itu. Nama penyair ini, bagi telinga saya, sebenarnya...

Potret Sastrawan Sebagai Megalomaniak 0

Potret Sastrawan Sebagai Megalomaniak

Menghadiri peluncuran Buku Kumpulan Cerpen “Samin” karya Kusprihyanto Namma pada Selasa (30/10) kemarin, saya berfirasat bahwa pembahasan mengenai buku itu akan jadi tak menarik. Entah kenapa sejak awal saya tak terlampau tertarik...

“Dari Sebuah Museum Den Haag” dan Moral yang Tak Suci 1

“Dari Sebuah Museum Den Haag” dan Moral yang Tak Suci

Seandainya saja Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang ditakdirkan lebih dulu menjadi maju dari pada bangsa-bangsa di Eropa, adakah ia tak melakukan ekspansi-kolonialisme seperti yang dilakukan Bangsa-bangsa Eropa pada kita? Kita tentu...