Lelaki-lelaki Ayu Utami

You may also like...

12 Responses

  1. Roy Thaniago says:

    Wah kowe cepet tenan wis baca! Aku malah belum punya, Ris.. Pinjamkan! haha..

  2. Ardi Yunanto says:

    Sepertinya teka-teki memang bukan jadi yang utama dalam novel ini, Ris. Teka-teki adalah misinya. Setidaknya nggak penuh kekacauan sejarah seperti dalam novel Es Ito, yang menurut JJ Rizal nyaris salah semua fakta-fakta sejarah tempatnya berpijak.

    Untuk novel ceramah, ada yang pernah bilang kalau sastra Ayu adalah sastra ide, dan setahu gue memang Ayu membuat novel ini untuk pembaca remaja, dan seperti layaknya trik-trik fiksi–juga dalam film–bagian ceramah selalu disamarkan dengan menghadirkan karakter yang tidak tahu, yang layak diceramahi, membuat penulis bisa berkelit, kalo dalam hal ini, Parang Jati yang berceramah kepada Marja. Hehe. Tapi itulah memang jebakannya, di satu sisi novel harus informatif juga–apalagi mengingat bagaimana jadinya kalau novel2 yang terkait sejarah dibaca puluhan tahun kemudian–tapi juga gimana itu menyatu dengan cerita dan tidak berlebihan. Buatku novel ini cukup. Menyenangkan membacanya, dan tentu sensasinya lain dengan sewaktu membaca Saman:)

  3. nahdhi says:

    Saya baru baca yang Manjali dan Cakrabirawa, hadiah dari seorang kawan yang baru pulang dari kota besar, dua minggu lalu. setidaknya tulisan-tulisan itu yang akan menemani saya nanti di belantara.

  4. Glugu says:

    Belum baca karyanya…..

  5. aku berharap bisa menikmatinya seperti kala membaca saman saat itu. walau, maaf, larung tak cukup kuat membuatku menyelesaikan sampai habis. namun kisah marja, sepertinya akan menarik, karena yang masih lekat kuingat tentang saman adalah kisah cinta dari 4 tokoh di sana…

    oya, kembali kupertanyakan, kenapa perbandingannya dengan twilight? (rasanya tetap tak iklas) padahal banyak sekali kisah cinta segitiga yang kupikir lebih mendekati cerita marja itu. sepertinya kamu sedang terganggu dengan twilight karena akhir2 ini kulihat di status2 fb-mu ada kecenderungan kesana… ;P

  6. saya malah belum pernah baca novel sampe habis.. :(

  7. goop says:

    waaa ada bersetubuh-bersetubuh hahahihi
    baca ahhh
    nuwun reviewnya, mas, keren 😀

  8. kw says:

    ya setuju, ayu makin kurang serius nulis :)

  9. rodes says:

    menarik untuk dibaca….

  10. sevgi says:

    thanx for good post and article.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>