Menulis Itu….

You may also like...

1 Response

  1. Roy Thaniago says:

    Membaca narasi Anda ini, saya melihat kejujuran. Kepolosan. Bukan lagi kebanggaan artifisial atas satu kata: menulis.

    Ya, seringkali setiap penulis selalu mengagung-agungkan dirinya sebagai juru selamat. Menilai pekerjaan mereka adlaah yg terhebat.

    Namun, bukankah sama dgn pernyataan tukang becak yg mengatakan genjotan/goesan kakinya adalah senjata?

    Mas, anda menguarinya dgn jujur. Tanpa malu-malu. Saya dapet pelajaran hari ini.

    Salam knal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>