Surya di Pangkal

You may also like...

14 Responses

  1. eL says:

    mari :
    hidup seribu tahun lagi, yang tidak dengan besi, tapi.
    meski, setelah seribu tahun itu, masih saja -ada yang tetap tidak diucapkan-

    begitu ? :)

  2. Dony Alfan says:

    Betapa egoisnya Imam Samudra cs, seolah surga hanya milik golonganya.
    Yang saya takutkan adalah munculnya Imam S baru, yang – bodohnya – menganggap Indonesia sebagai battle field.

  3. Fajar says:

    Imam Samudra cs hanyalah cerminan dari begitu kerasnya dunia Islam dengan hukumnya. Jika mereka menganggap hukuman mati itu terlalu kejam, saya justru menganggap hukuman rajam lebih tidak manusiawi.

  4. cerita senja says:

    ah, kalau lihat si amroji dkk ini jadi menggumam sendiri.
    betapa jauhnya akal dengan hati.

  5. puitri says:

    coba dia baca tulisan ini dan cerpen itu ya…(puit

  6. haris says:

    to: el
    ya begitu. hidup seribu tahun pun tak menjami bahwa hidup tak akan menemu kekalahan kan? apalagi sekadar tak sempat mengucap sesuatu. tragis ya? he2.

    to: dony alfan
    kepada mereka, kita tak bs bilang ttg egoisme, mas. mereka selalu merasa sbg “utusan Tuhan” dan status itu membuat kategori “egois atau tidak” menjadi tak berlaku.

    to: fajar
    dunia Islam dengan hukumnya yang kejam? ah hati2 mengeluarkan klaim macam ini. hati2, kawan. karena kita bs terjebak pada pola pikir kita sendiri yang sok benar.

    to:senja
    menurut ukuran kita, akal dan hati mereka memang jauh. tapi berdasar doktrin2 yang telah mereka lahap, persoalannya bisa jadi lain, senja. sangat lain.

    to: puitri
    ha2. masak mereka mau baca blog segala? tapi aneh juga ya kalo misal permintaan terkahir mereka sblm mati adalah ngenet?he2.

  7. rumahputih says:

    bagi amrozi cerpen itu haram, hehehe…

    eh kalau tak salah ingat, ada teori psikologi yang mengatakan kalau kebencian yang sangat atas sesuatu membuat “bawah sadar” kita justru berjalan ke arah kebencian itu, mengikuti. amrozi tak diragukan lagi amat sangat membenci syeitan, dan alam bawahsadarnya justru menggerakkannya untuk berjalan ke arah dan laku yang sama…

  8. haris says:

    to: rumahputih
    ha2. betul. cerpen haram. kalo blog haram juga gak ya?ha2.

    betulkah ada teori psikologi macam itu? membenci sesuatu justru membuat kita mengikutinya? dlm kasus amrozi, mngkn saja. jadi kita gak blh terlalu benci ma syetan dunk mas? ha2.

  9. ciwir says:

    Setan keparat itu adalah setan yang tak tau aturan…
    lha wong setan kok dikon nganggo aturan??? piye tho kik?

  10. koboi urban says:

    tidak ada itu yang namanya jalan pintas ke surga 😀

  11. Tukang Nggunem says:

    Yang jadi pertanyaan sekarang adalah sedang berada dimana mereka? Surga atau Neraka? ketik reg spasi teroris kirim ke 9288 untuk tau jawabannya, 10 pengirim pertama dapet kiriman bom cantik…ayo buruan…hehehehe

  12. wonka says:

    ada ungkapan lama, “musuh dari musuhku adalah temanku”, orang-orang yang terlibat dalam perang itu sama-sama menganggap musuhnya setan..lalu siapakah musuh dari musuhku?

    jangan-jangan semua yang bertikai itu telah berteman setan :)

    lalu siapa musuhnya setan?..hehehe.

    *kutipan dari dialog dalam film “the predator”

  13. Haris Firdaus says:

    to: ciwir
    ….:)

    to: koboi urban
    ya ya tak ada jalan pintas utk sesuatu seagung surga kan?

    to:tukang gunem
    kamu aja yang kirim duluan, bro! he2.

    to:wonka
    musuhnya setan? ya malaikat. kalo kita sbg manusia ya gak jelas tuh. ha2

  14. boy says:

    Setan tidak hanya seiris dengan hati, tapi segumpal, begitu pula Tuhan. Jadi, menghancurkan Setan tidak lebih menghancurkan Tuhan.(menurut kendaraan saya….) Apapun dokrin yang dibawa, hanyalah hati manusia: ingin menguasai atau gusar kalau-kalau dikuasai…awalnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>