Pancasila dan Politik Harapan

You may also like...

7 Responses

  1. saya selalu menunggu ada yang menggulirkan batu untuk menghidupkan pancasila kembali… masyarakat rindu pancasila, yang kini dihilangkan secara sistematis dari indonesia

    • Haris Firdaus says:

      sebagian rindu memang bung. tapi sebagian juga lupa dan tak acuh. yah, wajar saja sebenarnya. yg penting tu harusnya para elite politik itu. mereka nggak boleh lupa. ya kan? :)

  2. yudi latif termasuk tokoh muda yang kritis dan berpandangan luas. dia juga tak gampang tergoda. semoga dia tetap konsisten dengan sikapnya itu. pandangan2nya tentang pancasila dan politik perlu jadi bahan renungan dan refleksi para wakil rakyat kita yang gampang sekali melakukan tindakan konyol, tapi masih suka berbusa-busa mengatasnamakan rakyat.

    • Haris Firdaus says:

      saya setuju, pak. yudi latif ini intelektual penting Indonesia. bukunya soal Pancasila ini akan jadi klasik 20 atau 50 tahun mendatang :)

  3. atmo says:

    selalu ada jarak antara realitas yang direfleksikan-hasil refleksi-pengkonsepan-pengkajian/penafsiran-implementasi.
    Pancasila yang sudah jadi menjadi suatu politik harapan yang terkonsepkan, meminta untuk selalu dikaji dan diimplementasi.
    Salam jumpa haris !!

    • Haris Firdaus says:

      salam, mas atmo.

      jarak itu akan selau muncul mungkin, mas. tapi tidak masalah. yang penting adalah upaya terus-menerus utk mengkaji dan membaca kembali Pancasila.

  4. atmo says:

    halo haris, kukira pemerintah sekarang adalah kaum birokrat murni, bukan pemikir dan pemikir bangsa seperti para penegas pancasila.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>